Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Riau menjadi sasaran pelaku teror. Sebuah mobil milik Kepala Keamanan Lapas Pekanbaru dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (20/1/2022) sekira pukul 04.00 WIB. Pihak kepolisian telah mengamankan delapan orang pelaku pembakaran, Senin (24/1/2022).
Kedelapan pelaku memiliki peran masing masing dalam melakukan aksi teror. Namun, diketahui otak pelaku teror adalah RS, yang merupakan narapidana kasus narkoba di Lapas Pekanbaru. "Delapan pelaku berhasil kita tangkap dalam kasus pembakaran mobil dinas Lapas Pekanbaru."
"Mereka ini sindikat narkoba. Otak pelaku adalah RS yang merupakan napi di Lapas Pekanbaru," kata Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal, sebagaimana dilansir Kompas.com . Dalam melancarkan aksi teror ini, otak pelaku teror yakni RS membayar tujuh rekannya Rp 80 juta. Aksi itu dipicu rasa sakit hati dan dendam RS terhadap Effendi Parlindungan Purba.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto. "Tersangka RS merasa sakit hati dan dendam terhadap korban selaku Kepala Keamanan Lapas Pekanbaru." "Karena pada saat ada razia internal Lapas, pada Juni 2021 lalu, ponsel milik RS diambil dan tidak dikembalikan sampai dengan saat ini," katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di Polda Riau, Selasa (25/1/2022), seperti dikutip dari Kompas.com .
Sunarto menjelaskan, RS kemudian menghubungi pelaku berinisial FS, untuk meminta bantuan membakar mobil korban. Kepada polisi, RS mengaku telah merencanakan aksi itu sejak Oktober 2021 lalu. Setelah itu, FS kemudian menemui pelaku FF.
Setelah itu, mereka berdua bertemu dengan tersangka BH di Pekanbaru. "Tersangka BH meminta tersangka DK untuk mencari tim eksekusi. Lalu, DK mengajak TTS selaku eksekutor." "Turut serta tersangka AN, serta YR dan RE sebagai penunjuk lokasi," ungkap Sunarto.
Sunarto menyebut, RS merupakan napi yang harus menjalani 10 tahun penjara. Saat ini, RS sudah menjalani hukuman selama lebih dari 5 tahun. Sementara terkait sumber uang Rp 80 juta yang dibayarkan RS kepada tujuh rekannya masih didalami polisi.
Masih dari Kompas.com , tiga dari delapan pelaku teror ternyata oknum pecatan TNI Polri. "Dari delapan pelaku ini, ada yang mantan aparat. Mereka sengaja melakukan pembakaran mobil dinas Lapas Pekanbaru," sebut Kapolda Riau. Sementara itu, Sunarto mengatakan, ketiga pecatan aparat itu ada yang dari TNI dan Polri.
"Tiga pecatan aparat, ada keduanya (TNI Polri). Mereka berinisial BH, TTS, dan FF," ujarnya.